Serangan dua hari israel ke Jenin (3-4/07) mengakibatkan beberapa bangunan dan infrastruktur rusak berat. Membuat sebagian warga kehilangan harta benda dan mengungsi dari tempat tinggalnya. Tidak sedikit korban yang berguguran pasca serangan, yaitu 12 orang gugur, 120 luka-luka, dan 150 orang ditangkap.
Menjawab kebutuhan warga Jenin, KNRP terus mengirimkan bantuannya pada hari Senin (10/07). Kali ini berupa kesehatan dan sembako yang merupakan kebutuhan darurat yang dibutuhkan para korban agresi militer israel.
TERIMA KASIH PARA DONATUR Jazakumullah Khair
Bantu Rakyat dan Pengungsi Palestina sekarang: ⤵️ https://linktr.ee/knrpjabar
Pertanyaan di atas dapat kita jawab dengan memahami krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina selama beberapa dekade terakhir. Jangan khawatir, kami telah merangkumkannya untuk Anda.
Penjajahan yang Merampas Kehidupan Sebagaimana kita tahu, Penjajahan Palestina sudah berlangsung selama 75 tahun lebih. Hak asasi diabaikan, kehidupan semakin terhimpit dan terbuang, properti dirampas habis-habisan. Salah satu yang perlu kita cermati adalah perampasan israel atas tanah dan sumber air. Sebagai sumber kehidupan, air adalah kebutuhan pokok makhluk hidup. Pembangunan pemukiman ilegal oleh israel telah merampas kebutuhan ini dari hidup orang Palestina. Perampasan tanah dan sumber air ini menjadi salah satu alasan utama peternakan di Palestina mengalami krisis. Situasi yang parah dialami oleh masyarakat Palestina di Umm Al-Khair. Warga Palestina yang menempati tempat ini merupakan pengungsi dari pendudukan israel di wilayah Naqab. Disebabkan israel mendirikan pemukiman ilegal bernama Carmel pada tahun 1949, mereka mengungsi. Warga Palestina di Umm Al-Khair harus membayar sekitar Rp150.000 untuk satu meter kubik air.
Salah satu peternak Palestina asal Desa Salem, Nablus, Mahyoub ‘Ahed ‘Abdallah Shtiyeh, menceritakan betapa sulitnya memelihara ternak di bawah penjajahan. Sejak israel membangun pemukiman ilegal Elon Moreh pada tahun 1980, kegiatan beternak tidak sama lagi. “Dulu saya mempunyai 120 ekor kambing, kini hanya 90 ekor.” Sebagian ternaknya dijual untuk membeli pakan dan kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Mahyoub Shtiyyeh, sumber: B’tselem
Mahyoub mengeluhkan pendudukan israel atas desanya. Dengan adanya pemukiman ilegal, ia beserta peternak lain tidak bisa menggembalakan ternaknya ke padang rumput seperti dulu. Padang rumput di desanya kini dibelah jalan pemukiman ilegal, tentara israel mencegah para peternak untuk membawa ternaknya ke sana.
Nasib yang tak kalah memprihatinkan dirasakan pula oleh peternak di Lembah Yordan, bagian timur Tepi Barat Palestina. Pada tahun 2020, seorang peternak menceritakan kesulitannya sejak israel melarang penjualan domba di tempat tinggalnya. Mahmud Bsharat mengatakan, israel menetapkan jual beli hewan qurban dari Lembah Yordan sebagai tindakan kriminal.
Israel juga melarang para peternak untuk mengakses padang rumput yang merupakan tempat para peternak menggembalakan domba-domba mereka. Hal tersebut dilakukan dengan alasan Lembah Yordan merupakan area latihan militer; meski hal tersebut tak pernah dan tidak layak dinyatakan ke publik sebab merupakan salah satu bentuk aneksasi. Mahmud mengatakan, ia hanya dapat menjual 3 ekor domba dari keseluruhan 35 domba yang ia jual untuk Idul Adha pada tahun 2020.
Kemiskinan dan Pengusiran: Pembunuh Misterius dan Perlahan Sebagai negara yang belum merdeka, kondisi Palestina semakin memprihatinkan. Berdasarkan data yang dikeluarkan PBB, kerawanan pangan meningkat ke 23% (sebelumnya 7%) pada tahun 2022 di Tepi Barat dan 53% (sebelumnya 50%) di Gaza. Data ini hanya menunjukkan warga/masyarakat yang masih menempati tempat tinggalnya di Palestina terjajah, bukan sebagai pengungsi.
Anak-Anak Palestina yang Menjadi Pengungsi
Sementara itu, warga Palestina yang menjadi pengungsi baik di dalam Palestina maupun berdiaspora di berbagai negara kini jumlahnya menyentuh 6,4 juta jiwa. Data ini dikeluarkan oleh The Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) pada tahun 2022. Masih menurut data yang sama, angka tersebut belum mencakup jumlah pengungsi yang terusir akibat agresi israel pada 1949, 1967, dan pasca 1967.
Jumlah bangsa Palestina yang mengungsi menyentuh 14 juta jiwa. Tentu jumlah ril melampaui angka tersebut mengingat banyak warga Palestina yang tinggal di kamp-kamp pengungsian yang tak tercatat atau selain dari UNRWA. Dengan jumlah sebesar itu, kondisi para pengungsi Palestina tidak dapat hidup dengan layak. Sebagian besar kamp pengungsian (baik dari UNRWA maupun bukan) tidak dalam kondisi yang layak menampung para pengungsi. Bangunan yang sudah tua dan rapuh, menampung terlalu banyak pengungsi, akses sanitasi yang buruk.
Kondisi ini diperburuk dengan fakta bahwa para pengungsi tidak mendapat akses mata pencaharian yang layak, serta tidak mendapat posisi yang sama di hadapan hukum di negara tempat mereka mengungsi. Sedemikian terpuruk kondisi di Palestina, bagaimana kita bisa membantu mereka? Mengangkat kembali derajat bumi Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam, bumi isra-mi’raj, bumi para Nabi dan akhir zaman?
Aparat Zionis di dalam Masjid Al-Aqsa, sumber: Middle East Eye
Kami Hadir Menyertai Kepedulian Anda Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) adalah lembaga kemanusiaan pertama di Indonesia yang peduli terhadap permasalahan masjid Al-Aqsha dan isu kemanusiaan di Palestina. Legalitas KNRP telah terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM dengan nomor: AHU-54.AH.01.06. Sejak tahun 2012, KNRP konsisten menyalurkan qurban dari masyarakat Indonesia kepada masyarakat dan pengungsi Palestina.
Pemotongan Hewan Qurban tahun lalu
Tahun ini, KNRP Jabar kembali mengajak Anda berqurban untuk rakyat dan pengungsi Palestina. Hanya dengan 2.300.000, Anda sudah dapat berqurban setara 1/7 lembu. Setiap tahun, rakyat dan pengungsi Palestina merayakan hari raya idul adha dengan amat sederhana. Jika di Asia Tenggara hari besar umat Islam adalah Idul Fitri, hari besar umat Islam di tanah Arab secara umum adalah Idul Adha. Sediakah kita membahagiakan saudara-saudara kita, rakyat dan pengungsi Palestina pada Idul Adha tahun ini?
Salah Satu Foto Penyaluran Qurban di Gaza
Salah satu hal yang kita harapkan dalam kehidupan di dunia adalah pertolongan Allah. Sebab, banyak kesuksesan dalam hidup tidak lain adalah semata pertolongan Allah, tidak ada yang merupakan karya kita sendiri sebagai seorang hamba. Sebagaimana Sabda baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam:
“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Bahkan dalam Al-Quran, Allah swt memerintahkan kita untuk tolong-menolong dalam ketakwaan:
…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan… (Al-Maidah: 2)
Sebagaimana kita tahu, perintah berqurban difirmankan dalam surat yang amat pendek: surat Al-Kautsar. Menariknya, di dalamnya perintah berqurban disandingkan dengan perintah shalat.
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (Al-Kautsar:1-3)
Qurban Online, Sahkah? Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: Apakah sah kita berqurban tanpa melihat hewan dan proses memotongnya? Sebelum mendengar jawaban dari pertanyaan di atas, ada baiknya kita renungkan ayat Allah berikut:
Daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Hajj:37)
Dr. Saiful Bahri, MA, wakil ketua LSBPI Majelis Ulama Indonesia dan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerangkan persoalan ini dengan ringkas dan indah:
“Secara akuntabilitas kita bisa meminta pertanggungjawaban dengan dikirimi bukti penyembelihan hewan qurban kita. Di saat yang sama, ada spirit berbagi, kepada saudara-saudara kita di sana, dukungan kemerdekaan, dan juga keberkahan masjid Al-Aqsa.”
Tebar Kebahagiaan di Tanah yang Diberkahi bersama KNRP. Kirim 2.500 Qurban untuk Palestina. Nilai partisipasi berqurban untuk Palestina:
Klik link di bawah ini, ikuti prosesnya, lalu konfirmasi ke whatsapp kami.
Catatan: untuk kemudahan layanan, kami harap Anda memasukkan nomor whatsapp aktif. Tim kami akan mengontak untuk update ibadah qurban Anda.
Salahsatu pembantu Nabi SAW (Maimunah), bertanya: ‘Wahai Nabi Allah, beritahukan kami tentang Baitul Maqdis?’ Baginda SAW bersabda: ‘(Baitul Maqdis) adalah tanah tempat dibangkitkan dan dikumpulkan (pada hari kiamat)..
..Karena itu, handaklah kalian datang dan shalat di dalamnya karena shalat di dalamnya seperti shalat 1000 kali di tempat lain.’ Maimunah kemudian bertanya lagi: ‘Lalu bagaimana dengan orang yang tak kuasa untuk datang ke Baitul Maqdis?..
..Maka beliau saw menjawab: ‘Hendaklah ia memberikan minyak kepada nya sebagai penerang, karena barang siapa memberikan sesuatu kepada nya maka itu seperti shalat di dalamnya.’” (Musnad Imam Ahmad)
Hadits di atas adalah salah satu hadits yang populer mengenai keutamaan Masjid Al-Aqsa dan Baitul Maqdis.
Apakah keutamaan Baitul Maqdis hanya dijelaskan dalam satu hadits ini? Tidak.
Seorang ulama bernama Dr. Raid Fathi menyusun 40 hadits yang berkaitan dengan Baitul Maqdis ke dalam sebuah kitab. Kitab tersebut bernama: Hadits Arba’un Maqdisiyah.
Dalam kelas Hadits Arbain Maqdisiyah, kita akan mengkaji secara eksklusif setiap hadits beserta syarahnya. Kajian ini di bawah bimbingan Ustadz Ardiansyah Ashri Husein Lc., MA, duta edukasi Palestina Jawa Barat.
Mari bergabung dan raih keberkahan mengilmui tanah yang diberkahi: Baitul Maqdis dan Palestina!
Lepas Baginda Nabi Muhammad saw menyelesaikan tugas kenabiannya, Abu Bakar Ash-Shiddiq memimpin umat. Abu Bakar ra memulai misi pembebasan Syam yang pusatnya di Al-Quds, Palestina.
Ada banyak hal menarik antara Umar bin Khattab ra selaku pengganti Abu Bakar ra, Khalid bin Walid ra, dan Abu Ubaidah Al-Jarrah ra. Kemenangan di Yarmuk Allah karuniakan melalui tiga tokoh kunci ini.
Palestina dan Syam Seluruhnya Adalah Nubuat dan Wasiat Nabi Muhammad SAW (Part 1)
Palestina Amanah Nabi adalah series tulisan yang disusun pada tahun 2020. Konten ini berisi apa yang terjadi pada Palestina sejak pertama kali nubuat Nabi hingga kejayaan dinasti-dinasti Islam setelahnya.
Tapi apakah semua sudah akurat? Bagaimana kalau masih ada koreksi dalam isinya? Bagaimana kalau masih banyak yang belum kita ketahui?
Yuk kita ngaji Palestina Amanah Nabi! Di bawah bimbingan: Ustadz Ardiansyah Ashri Husein Lc., MA. Dipandu oleh: Rio Pale
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra. bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa hafal 40 hadis dari perkara agamanya, maka Allah akan bangkitkan ia pada hari kiamat dalam kelompok fuqoha (ahli fiqh) dan ulama.”
Sepanjang sejarah, ulama telah membukukan 40 hadits (atau lebih sedikit) untuk berbagai perkara. Imam Al-Nawawi sendiri telah membukukan versi beliau, berisi seputar aqidah, hukum, syariah, muamalah dan akhlaq dalam Islam.
Namun adakah yang pernah mendengar atau bahkan mengkaji kitab 40 Hadits Maqdisiyah yang berisi tentang hadits-hadits seputar Palestina dan Baitul Maqdis?
Jangan sampai kita lupa dengan tanah suci Palestina, tempat berdirinya kiblat pertama dan bumi bagi para Nabi.
Kajian Hadits Arbain Maqdisiyah, “What The Prophet Say About Al-Quds”
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) adalah pelopor lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap permasalahan masjid Al-Aqsha dan isu kemanusiaan di Palestina. Berdiri sejak Mei 2006, KNRP berusaha terus menjadi mitra pemerintah Republik Indonesia dalam mengangkat hak-hak kemanusiaan rakyat dan pengungsi Palestina.
Sebagai lembaga resmi yang telah menyalurkan milyaran rupiah untuk rakyat dan pengungsi Palestina, kami tidak berhenti untuk mengajak Anda bersolidaritas dengan mereka. Selama Masjid Al-Aqsha, kota suci Yerusalem dan bangsa Palestina masih ditindas dan dilecehkan oleh Zionis israel, maka dukungan masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat masih terus dibutuhkan oleh mereka.
Penghasilan atau gaji adalah salah satu bentuk rizki. Kita harapkan rizki tersebut berkah, dari hasil jerih payah kita sehari-hari.
Sebagaimana kita senantiasa mengejar berkah di hari jumat, Palestina adalah tanah penuh berkah. Selain Al-Isra ayat pertama, disebutkan juga dalam berbagai ayat. Salah satunya Surat Al-Anbiya: 71
“Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi (Palestina) untuk seluruh alam.”
Mari jaga keberkahan rizki kita dengan berbagi di waktu yang terbaik untuk penduduk negeri terbaik. __ donasi rutin setiap gajian untuk Palestina lewat nomor rekening: