Pertanyaan di atas dapat kita jawab dengan memahami krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina selama beberapa dekade terakhir. Jangan khawatir, kami telah merangkumkannya untuk Anda.
Penjajahan yang Merampas Kehidupan
Sebagaimana kita tahu, Penjajahan Palestina sudah berlangsung selama 75 tahun lebih. Hak asasi diabaikan, kehidupan semakin terhimpit dan terbuang, properti dirampas habis-habisan. Salah satu yang perlu kita cermati adalah perampasan israel atas tanah dan sumber air. Sebagai sumber kehidupan, air adalah kebutuhan pokok makhluk hidup. Pembangunan pemukiman ilegal oleh israel telah merampas kebutuhan ini dari hidup orang Palestina. Perampasan tanah dan sumber air ini menjadi salah satu alasan utama peternakan di Palestina mengalami krisis.
Situasi yang parah dialami oleh masyarakat Palestina di Umm Al-Khair. Warga Palestina yang menempati tempat ini merupakan pengungsi dari pendudukan israel di wilayah Naqab. Disebabkan israel mendirikan pemukiman ilegal bernama Carmel pada tahun 1949, mereka mengungsi. Warga Palestina di Umm Al-Khair harus membayar sekitar Rp150.000 untuk satu meter kubik air.
Salah satu peternak Palestina asal Desa Salem, Nablus, Mahyoub ‘Ahed ‘Abdallah Shtiyeh, menceritakan betapa sulitnya memelihara ternak di bawah penjajahan. Sejak israel membangun pemukiman ilegal Elon Moreh pada tahun 1980, kegiatan beternak tidak sama lagi. “Dulu saya mempunyai 120 ekor kambing, kini hanya 90 ekor.” Sebagian ternaknya dijual untuk membeli pakan dan kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Mahyoub mengeluhkan pendudukan israel atas desanya. Dengan adanya pemukiman ilegal, ia beserta peternak lain tidak bisa menggembalakan ternaknya ke padang rumput seperti dulu. Padang rumput di desanya kini dibelah jalan pemukiman ilegal, tentara israel mencegah para peternak untuk membawa ternaknya ke sana.
Nasib yang tak kalah memprihatinkan dirasakan pula oleh peternak di Lembah Yordan, bagian timur Tepi Barat Palestina. Pada tahun 2020, seorang peternak menceritakan kesulitannya sejak israel melarang penjualan domba di tempat tinggalnya. Mahmud Bsharat mengatakan, israel menetapkan jual beli hewan qurban dari Lembah Yordan sebagai tindakan kriminal.
Israel juga melarang para peternak untuk mengakses padang rumput yang merupakan tempat para peternak menggembalakan domba-domba mereka. Hal tersebut dilakukan dengan alasan Lembah Yordan merupakan area latihan militer; meski hal tersebut tak pernah dan tidak layak dinyatakan ke publik sebab merupakan salah satu bentuk aneksasi. Mahmud mengatakan, ia hanya dapat menjual 3 ekor domba dari keseluruhan 35 domba yang ia jual untuk Idul Adha pada tahun 2020.
Kemiskinan dan Pengusiran: Pembunuh Misterius dan Perlahan
Sebagai negara yang belum merdeka, kondisi Palestina semakin memprihatinkan. Berdasarkan data yang dikeluarkan PBB, kerawanan pangan meningkat ke 23% (sebelumnya 7%) pada tahun 2022 di Tepi Barat dan 53% (sebelumnya 50%) di Gaza. Data ini hanya menunjukkan warga/masyarakat yang masih menempati tempat tinggalnya di Palestina terjajah, bukan sebagai pengungsi.
Sementara itu, warga Palestina yang menjadi pengungsi baik di dalam Palestina maupun berdiaspora di berbagai negara kini jumlahnya menyentuh 6,4 juta jiwa. Data ini dikeluarkan oleh The Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) pada tahun 2022. Masih menurut data yang sama, angka tersebut belum mencakup jumlah pengungsi yang terusir akibat agresi israel pada 1949, 1967, dan pasca 1967.
Jumlah bangsa Palestina yang mengungsi menyentuh 14 juta jiwa. Tentu jumlah ril melampaui angka tersebut mengingat banyak warga Palestina yang tinggal di kamp-kamp pengungsian yang tak tercatat atau selain dari UNRWA. Dengan jumlah sebesar itu, kondisi para pengungsi Palestina tidak dapat hidup dengan layak. Sebagian besar kamp pengungsian (baik dari UNRWA maupun bukan) tidak dalam kondisi yang layak menampung para pengungsi. Bangunan yang sudah tua dan rapuh, menampung terlalu banyak pengungsi, akses sanitasi yang buruk.
Kondisi ini diperburuk dengan fakta bahwa para pengungsi tidak mendapat akses mata pencaharian yang layak, serta tidak mendapat posisi yang sama di hadapan hukum di negara tempat mereka mengungsi. Sedemikian terpuruk kondisi di Palestina, bagaimana kita bisa membantu mereka? Mengangkat kembali derajat bumi Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam, bumi isra-mi’raj, bumi para Nabi dan akhir zaman?
Kami Hadir Menyertai Kepedulian Anda
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) adalah lembaga kemanusiaan pertama di Indonesia yang peduli terhadap permasalahan masjid Al-Aqsha dan isu kemanusiaan di Palestina. Legalitas KNRP telah terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM dengan nomor: AHU-54.AH.01.06. Sejak tahun 2012, KNRP konsisten menyalurkan qurban dari masyarakat Indonesia kepada masyarakat dan pengungsi Palestina.
“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Bahkan dalam Al-Quran, Allah swt memerintahkan kita untuk tolong-menolong dalam ketakwaan:
…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan… (Al-Maidah: 2)
Sebagaimana kita tahu, perintah berqurban difirmankan dalam surat yang amat pendek: surat Al-Kautsar. Menariknya, di dalamnya perintah berqurban disandingkan dengan perintah shalat.
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (Al-Kautsar:1-3)
Qurban Online, Sahkah?
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: Apakah sah kita berqurban tanpa melihat hewan dan proses memotongnya? Sebelum mendengar jawaban dari pertanyaan di atas, ada baiknya kita renungkan ayat Allah berikut:
Daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Hajj:37)
Dr. Saiful Bahri, MA, wakil ketua LSBPI Majelis Ulama Indonesia dan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerangkan persoalan ini dengan ringkas dan indah:
“Secara akuntabilitas kita bisa meminta pertanggungjawaban dengan dikirimi bukti penyembelihan hewan qurban kita. Di saat yang sama, ada spirit berbagi, kepada saudara-saudara kita di sana, dukungan kemerdekaan, dan juga keberkahan masjid Al-Aqsa.”
Tebar Kebahagiaan di Tanah yang Diberkahi bersama KNRP. Kirim 2.500 Qurban untuk Palestina. Nilai partisipasi berqurban untuk Palestina:
Klik link di bawah ini, ikuti prosesnya, lalu konfirmasi ke whatsapp kami.
Catatan: untuk kemudahan layanan, kami harap Anda memasukkan nomor whatsapp aktif. Tim kami akan mengontak untuk update ibadah qurban Anda.